I. Permasalahan dalam Pengembangan Usaha Tani
Permasalahan Pengembangan Kegiatan Usaha Tani |
Solusi |
Kecilnya skala usaha tani, kurangnya efisiensi produksi. |
Kerjasama kemitraan |
Minimnya pembiayaan usahatani sehingga berdampak pada rendahnya produktivitas pertanian (di bawah produktivitas potensial) |
Pengembangan input produksi biaya rendah, manajemen pasca panen, pemberian kredit lunak, serta bantuan langsung kepada petani untuk pembiaayan usaha tani |
Kurangnya rangsangan untuk penggerak usahatani (access to services) |
Tersedianya fasilitas pengetahuan atau rangsangan terhadap tumbuhnya lembaga-lembaga sosial usahatani |
Luas lahan yang semakin menurun karena berubah fungsi |
Perlu usaha intensifikasi dan diversifikasi pertanian |
Belum mantapnya sistem dan pelayanan penyuluhan |
Diperlukan pengembangan peran dan posisi penyuluh pertanian seperti konsultan agribisnis, mediator pedesaan, pemberdaya petani, serta petugas profesional dengan keahlian spesifik di bidang pertanian. |
Lemahnya tingkat teknologi sehingga produktivitas menjadi rendah |
Diperlukan perbaikan dibidang teknologi. seperti teknologi budidaya, teknologi penyiapan sarana produksi seperti pupuk dan obat-obatan serta pemacuan kegiatan diversifikasi usaha yang didukung dengan ketersediaan modal . |
II. Permasalahan dalam Budidaya Pertanian
Permasalahan dalam Budidaya Pertanian |
Solusi |
Permasalahan lahan yang sudah kritis dan kurang unsur hara tanah. |
Menggunakan pupuk organic, mereparasi lahan pertanian melalui program penggapuran dan pemberian tepung belerang yang berimbang (untuk menurunkan pH tanah yang semula tinggi) dan gipsum (untuk menurunkan tingkat kegaraman tanah) secara berimbang serta terukur sesuai dengan kondisi dan lokasi lahan pertanian. |
Permasalahan Pupuk |
Memberikan pupuk organik dalam bentuk dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, dengan cara yang tepat, dan pada saat yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pertumbuhan tanaman. |
Permasalahan Benih |
- Memanfaatkan para ahli genetik, teknologi hibrida, dan agrokimia, jika diinginkan benih yang dapat memberikan hasil yang optimal.
- Penggunaan benih unggul
|
III. Permasalahan dalam Pemasaran Hasil Pertanian
Sebagai solusi Bulog bisa menjadi lembaga yang berperan utama dalam menstabilkan harga komoditi pertanian dan sekaligus befungsi sebagai pengontrol dalam melakukan impor komoditi pertanian termasuk menjaga kelangsungan swasembada hasil pertanian.